Trading forex adalah bisnis yang menantang. Seorang trader harus bekerja keras untuk memahami algoritma trading serta memiliki kekuatan mental untuk menerapkannya dalam menghasilkan profit. Beberapa orang mungkin memiliki pengetahuan luas tentang trading, tetapi masih gagal dalam praktiknya. Hal ini sering terjadi karena mereka tidak mampu menghadapi tekanan sebenarnya di pasar.
Menghadapi Kerugian dalam Trading
Kerugian adalah bagian tak terpisahkan dari trading, dan setiap trader pasti akan mengalaminya. Tidak peduli seberapa hebat seorang trader, ia tetap akan mengalami kerugian. Dalam trading, ketika seorang trader mengalami kerugian, ia kehilangan dua hal:
- Kehilangan uang
- Kehilangan kepercayaan terhadap perhitungannya
Kehilangan Uang
Saat seorang trader kehilangan uang dalam trading, tidak perlu dijelaskan lagi betapa menyakitkannya hal itu. Kehilangan uang dalam situasi apa pun selalu terasa buruk. Trading adalah permainan peluang, sehingga setiap trader pasti akan mengalami kesalahan yang menyebabkan kerugian. Di pasar forex, seorang trader bahkan bisa kehilangan jumlah uang yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Bahkan trader berpengalaman pun bisa melakukan kesalahan.
Sering kali, kerugian bukan semata karena kesalahan strategi. Pasar bisa menjadi tidak terduga sewaktu-waktu. Bahkan setup trading yang terlihat sempurna pun tidak selalu berhasil. Fakta ini dapat membuat seorang trader meragukan strateginya. Akibatnya, ia mulai menambah atau mengubah elemen strateginya, mencari “Holy Grail”. Kita semua tahu bagaimana akhirnya—ia menyerah setelah kehilangan waktu dan modal berharga. Statistik menunjukkan bahwa hanya sekitar 5% investor yang berhasil di pasar forex.
Cara Mengatasinya
Seorang trader harus siap menerima kerugian. Ia harus melihat trading sebagai sebuah bisnis dan menganggap kerugian sebagai biaya operasional. Mari kita bandingkan dengan bisnis pada umumnya. Dalam menjalankan bisnis, kita harus membayar biaya listrik, sewa, gaji karyawan, dan berbagai pengeluaran lainnya. Seorang trader dapat menganggap kerugiannya sebagai biaya yang diperlukan dalam bisnis tradingnya.
Kehilangan Kepercayaan Diri
Hal ini sering kali diabaikan saat membahas psikologi trading, padahal ini adalah masalah serius. Ketika seorang trader mengambil posisi, ia mengandalkan keterampilan, pengalaman, dan keyakinannya. Jika ternyata posisi tersebut berakhir dengan kerugian, kepercayaan dirinya terhadap analisisnya bisa terguncang. Secara psikologis, ini sangat menyakitkan. Rasa kecewanya bisa disamakan dengan kekalahan tim favorit saat bertanding melawan rivalnya. Kehilangan kepercayaan terhadap analisis sendiri sering kali lebih menyakitkan dibandingkan kehilangan uang.
Cara Mengatasinya
Ini adalah tantangan psikologis yang berat dalam trading. Untuk mengatasinya, seorang trader harus selalu mengingat bahwa tidak ada strategi di pasar forex yang 100% berhasil. Bahkan strategi terbaik pun pasti mengalami kerugian. Biasanya, jika suatu strategi memiliki tingkat keberhasilan 60%, maka sudah dianggap sebagai strategi yang baik oleh para analis pasar.
Kesimpulan
Seorang trader harus menganggap trading sebagai bisnis. Pasar forex bukanlah mesin ATM yang selalu mencetak uang. Mendapatkan profit secara konsisten bukan berarti seorang trader akan selalu untung setiap hari. Akan ada hari-hari baik dan buruk dalam trading. Oleh karena itu, tidak perlu terlalu bersemangat saat mengalami keuntungan atau terlalu kecewa saat mengalami kerugian. Hadapi semuanya secara profesional dan tetap disiplin dalam menjalankan strategi