Mata uang Aussie masih berada dalam tren pelemahan, mencatat penurunan selama tiga sesi berturut-turut. Sentimen negatif ini dipicu oleh data inflasi Australia yang lebih lemah dari perkiraan, meningkatkan ekspektasi bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) akan memangkas suku bunga pada Februari mendatang.
Data terbaru menunjukkan inflasi tahunan Australia melambat ke 2,4% pada kuartal keempat (Q4), turun dari 2,8% di kuartal sebelumnya dan lebih rendah dari proyeksi 2,5%. Secara triwulanan, inflasi juga berada di bawah ekspektasi sebesar 0,2%, sementara Indikator CPI Bulanan naik sesuai perkiraan ke 2,5%.
Saat ini, pasar memperkirakan peluang sebesar 80% bahwa RBA akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,35% pada pertemuan 18 Februari. Selain itu, tekanan terhadap Aussie semakin besar akibat ancaman tarif yang kembali digaungkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump serta kekhawatiran terhadap ekonomi China, mitra dagang utama Australia.
Dengan kombinasi faktor-faktor ini, dolar Australia berpotensi tetap berada dalam tekanan dalam waktu dekat.
Pivot | 0,62317 |
R1 | 0,62538 |
R2 | 0,62772 |
R3 | 0,62993 |
S1 | 0,62083 |
S2 | 0,61862 |
S3 | 0,61628 |